Ilmuwan Jepang temukan Cumi-cumi Raksasa - Para ilmuwan dan broadcasters mengatakan mereka telah menangkap rekaman dari cumi-cumi raksasa yang sulit dipahami di kedalaman Samudra Pasifik, menunjukkan cumi-cumi di habitat aslinya untuk pertama kalinya. Japan National Museum Sains berhasil memfilmkan makhluk laut pada kedalaman lebih dari setengah kilometer (sepertiga mil) setelah bekerja sama dengan penyiaran Jepang NHK publik dan US Discovery Channel.
Invertebrata besar adalah seperti legenda, dengan penampakan binatang laut yang besar dilaporkan oleh pelaut selama berabad-abad. Makhluk itu dianggap asal-usul legenda Nordic dari Kraken, sebuah rakasa laut diyakini telah menyerang kapal di perairan Skandinavia selama milenium terakhir.
Di zaman Modern ini ilmuwan sendiri melakukan pencarian terhadap mereka menggunakan submersible untuk turun ke kedalaman gelap dan dingin dari Samudra Pasifik bagian utara, di mana sekitar 630 meter (2.066 kaki) mereka berhasil memfilmkan spesimen tiga meter. Setelah sekitar 100 misi, di mana mereka menghabiskan 400 jam di kapal selam sempit, tiga orang awak melacak binatang itu di tempat sekitar 15 kilometer (sembilan mil) timur dari Chichi pulau di Pasifik utara. Museum peneliti Tsunemi Kubodera mengatakan mereka mengikuti moluska besar hingga kedalaman 900 meter karena berenang ke dalam jurang laut.
Fakta grafis pada cumi-cumi raksasa.
NHK memperlihatkan gambar makhluk berwarna perak, yang memiliki mata hitam besar, seperti berenang melawan arus, memegang cumi umpan dalam pelukannya. Untuk Kubodera itu adalah puncak dari sebuah pencarian panjang terhadap binatang itu.
Kubodera mengatakan makhluk itu mempunyai dua lengan terpanjang hilang, dan diperkirakan hal itu akan menjadi delapan meter panjangnya jika sudah utuh. Dia tidak mengetahui penjelasan untuk lengan hilang. Dia mengatakan itu adalah rekaman video pertama cumi-cumi raksasa hidup di habitat yang alamnya di kedalaman laut di mana Cuma ada sedikit oksigen dan tekanan air yang besar.
Para peneliti di seluruh dunia sebelumnya telah mencoba untuk memfilmkan cumi raksasa di habitat alami mereka, tetapi semua upaya itu sia-sia sebelumnya, kata Kubodera. Dengan rekaman ini diharapkan dapat menemukan lebih banyak tentang kehidupan spesies, dan ia berencana untuk mempublikasikan temuannya segera.
Kubodera mengatakan dua penampakan cumi berhasil cumi tahun 2012 dan 2006 keduanya di daerah yang sama, sekitar 1.000 kilometer selatan Tokyo, mungkin itu bisa menjadi habitat utama bagi spesies tersebut.
Para peneliti mengatakan Architeuthis makan jenis cumi-cumi dan grenadier, spesies ikan yang hidup di laut dalam. Mereka mengatakan itu dapat tumbuh menjadi lebih dari 10 meter. NHK mengatakan dan Discovery Channel dijadwalkan untuk mempublikasikan film dokumenter khusus pada akhir bulan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar